bulan membias disemesta kelam
kemilau senja harus padam tertunduk dipendar kejora
terbesit rindu yang belum habis terkikis..
bulir cinta yang masih terserak dalam malam yang kian beranjak..
Dikeheningan.....
Akan tetap kurangkum denting ini menjadi irama tersyahdu
Kau lihatlah...
sebongkah hati terbalut gaun kerinduan
menggelitik malam...
dan bermanja diceruknya rembulan
menggemas gundah menuai nyanyian rindu
mencipta geliat..disela lentiknya jemari jeda..
Rabu, 23 Mei 2012
Ragu Yang Menggenang
Begitupun disini..
Riuh membentuk ruam bertumpuk
riak ragu menggenang serupa telaga keruh
Pada kesunyian..purnama menanap nanar
Ada sembab...ada hembus kerontang,..
dan ombak menghempas kepercayaan diri yang diambang ketiadaan
ku bertanya pada gemintang
begitu congkakkah jeda ini ??
hingga tak peduli rindu berteriak lantang
tak hirau dingin menggigit...
Bahteraku laiknya menggulita
menuntunku dalam gelap yang tiada berjarak
Lihatlah sayang..
aku tedampar dikehampaan rasa
asa yang dulu membuncah
kini kian mengurai entah kemana..
nyaris saja menyerah kalah meniti makna cinta
namun....
ketika langit kembali membuka lembaran kisah,
terpekur pikirku di satu masa ...kala langkah kecil kita menapak...menjejak demi setapak
bergandeng tangan menakar waktu,
kembarai rasa.
Bodoh !!!
begitu naif pikirku..
hingga rela dijejali jentik kecil bernada kerdil
hingga nurani terdera....prasangka menyiksa
akan letak keberadaan diri ini tertambatkan
Ma'afkan aku sayank..
bukan maksudku membuatmu merenung,
kecamuk egolah yang telah membuat sesak meresak.
Setelah ini...
Semoga tak sia sia ku meminta rasamu tetap setia untuk hatiku.
Kurasai ketulusanmu...untuk ku genggam.
Selamanya...
Riuh membentuk ruam bertumpuk
riak ragu menggenang serupa telaga keruh
Pada kesunyian..purnama menanap nanar
Ada sembab...ada hembus kerontang,..
dan ombak menghempas kepercayaan diri yang diambang ketiadaan
ku bertanya pada gemintang
begitu congkakkah jeda ini ??
hingga tak peduli rindu berteriak lantang
tak hirau dingin menggigit...
Bahteraku laiknya menggulita
menuntunku dalam gelap yang tiada berjarak
Lihatlah sayang..
aku tedampar dikehampaan rasa
asa yang dulu membuncah
kini kian mengurai entah kemana..
nyaris saja menyerah kalah meniti makna cinta
namun....
ketika langit kembali membuka lembaran kisah,
terpekur pikirku di satu masa ...kala langkah kecil kita menapak...menjejak demi setapak
bergandeng tangan menakar waktu,
kembarai rasa.
Bodoh !!!
begitu naif pikirku..
hingga rela dijejali jentik kecil bernada kerdil
hingga nurani terdera....prasangka menyiksa
akan letak keberadaan diri ini tertambatkan
Ma'afkan aku sayank..
bukan maksudku membuatmu merenung,
kecamuk egolah yang telah membuat sesak meresak.
Setelah ini...
Semoga tak sia sia ku meminta rasamu tetap setia untuk hatiku.
Kurasai ketulusanmu...untuk ku genggam.
Selamanya...
Rindu Mengikatku..
Malam ini..
Desah resah menggeliat disela helaku
Riuh gemuruh tiada mampu kutiraikan
terbesit rindu yang belum habis terbakar mentari tadi..
rautmu mengusik...
harum tubuhmu seakan melekat digaun malamku
tak ingin ku berhenti menghirup wangimu.
hingga terasa desir hangat nafasmu mencumbu gulanaku yang merindu
Resah kian mengikat..
detak waktu melaju membimbing malam
desir dingin kian membelai sukma
sosokmu seakan hadir dengan tatap penuh mesra
lambungkanku ke langit tujuh dalam lembut belaian kasihmu
Irama nada sendu bergulir pecahkan malam iringi desah kelam..
denting rindu kian syahdu menggebu di ujung malam yang hampir usai
derai asmara kian membara...tari kan irama cinta yang menggema
berpeluk erat mesra denganmu
berpadu bersama oleskan madu rindu
menuju hasrat yang sempat tertunda
malam ini..
ku ingin bergelayut diantara lembutmu
berpeluk dengan asa yang membuncah
arungi telaga hati hingga tiba dipucuk nirwana cinta..
Dalam detak yang seirama..
kita lantunkan lagu cinta..
desahkan..ciptakan hasrat bergelora
Mendaki..menerjang semua gelombang asmara tersyahdu
Desah resah menggeliat disela helaku
Riuh gemuruh tiada mampu kutiraikan
terbesit rindu yang belum habis terbakar mentari tadi..
rautmu mengusik...
harum tubuhmu seakan melekat digaun malamku
tak ingin ku berhenti menghirup wangimu.
hingga terasa desir hangat nafasmu mencumbu gulanaku yang merindu
Resah kian mengikat..
detak waktu melaju membimbing malam
desir dingin kian membelai sukma
sosokmu seakan hadir dengan tatap penuh mesra
lambungkanku ke langit tujuh dalam lembut belaian kasihmu
Irama nada sendu bergulir pecahkan malam iringi desah kelam..
denting rindu kian syahdu menggebu di ujung malam yang hampir usai
derai asmara kian membara...tari kan irama cinta yang menggema
berpeluk erat mesra denganmu
berpadu bersama oleskan madu rindu
menuju hasrat yang sempat tertunda
malam ini..
ku ingin bergelayut diantara lembutmu
berpeluk dengan asa yang membuncah
arungi telaga hati hingga tiba dipucuk nirwana cinta..
Dalam detak yang seirama..
kita lantunkan lagu cinta..
desahkan..ciptakan hasrat bergelora
Mendaki..menerjang semua gelombang asmara tersyahdu
Jumat, 11 Mei 2012
Derai Rindu...
kukibaskan derai gerimis ini
lalu sepintas senyap mencumbuku
ku diam..gigil bergemeretak
selintas angin bawa bayanganmu
bergelayut manja diceruk mataku yang kian sayu
diantara tumpukan kantuk..
kuhitung dentingan rindu
dimana kau ??
ku merindu senyummu...derai candamu
yang kini terbujur beku
Dengar olehmu !!
gemuruh cinta yang dihempas buih rindu
dan hingga detik ini...lihatlah !!
setiaku masih terpancang hebat disini
sudahilah penantian ini...
jawablah isakku dengan rengkuh hangatmu
serta satu kecupan saja.....untuk redakan riuh dikalbuku...
lalu sepintas senyap mencumbuku
ku diam..gigil bergemeretak
selintas angin bawa bayanganmu
bergelayut manja diceruk mataku yang kian sayu
diantara tumpukan kantuk..
kuhitung dentingan rindu
dimana kau ??
ku merindu senyummu...derai candamu
yang kini terbujur beku
Dengar olehmu !!
gemuruh cinta yang dihempas buih rindu
dan hingga detik ini...lihatlah !!
setiaku masih terpancang hebat disini
sudahilah penantian ini...
jawablah isakku dengan rengkuh hangatmu
serta satu kecupan saja.....untuk redakan riuh dikalbuku...
Langganan:
Postingan (Atom)